Meulaboh, SAB: Ulfa Khaddam Alumni Bintang Radio Republik Indonesia (RRI) Turut Memeriahkan acara yang digelar Pemda Aceh Barat yang berkolaborasi dengan MBA Pro dalam rangka memperingati hari Hut Meulaboh ke 437 dan pekan kebudayaan Aceh Barat di depan lapangan Teuku Umar, Meulaboh, 13/10/2025.
Kehadiran Ulfa khaddam menjadi daya tarik tersendiri bagi ratusan masyarakat yang memadati area panggung.
Suasana semakin semarak saat Ulfa Menampilkan dengan membawa lagu daerah Aceh berjudul Tarek Pukat & Bungong Jeumpa yang di kemas dengan aransemen genre rock.
Dentuman musik yang berpadu dengan suara khas Ulfa Membuat lagu tradisi Aceh ini terdengar modern dan energik, mengema hingga ujung pantai Suak indra puri kota Meulaboh.
Tidak berhenti disitu tampilan lagu ke dua Ulfa khaddam yang berjudul binasa lagu ini yaitu lagu Enik Aceh yang memberikan warna baru blantika musik eknik aceh, lagu tersebut yang menceritakan tentang keimanan manusia terhadap Tuhan nya (Allah SWT).
Ulfa berada dinaungan Amz management, serta lagu yang berjudul binasa itu digarap langsung bersama Asna Musik Studio Featuring Rian.
Dan tahun ini InsyaAllah akan keluar mini album Eknik Aceh. Ucap Manager Amz Management.
Kehadiran Ulfa tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi simbol semangat mencintai budaya lokal di tengah perkembangan musik modern. Ia menunjukkan bahwa lagu daerah bisa dikemas dengan warna baru tanpa kehilangan identitas khas daerah Aceh.
Dalam kesempatan ini Saya Mengucapkan Terima Kasih Kepada Bapak Bupati Aceh Barat dan Wakil Bupati, Bapak Tarmizi -Said Atas Penyelenggaraan Hari Ulang Tahun Kota Meulaboh ke-437 dan Pekan Kebudayaan Aceh Barat (PKAB) 2025. baru kali ini perayaan HUT kota Meulaboh yang begitu spektakuler sukses buat Aceh Barat. Ungkap Penyanyi Ulfa Khaddam
Suasana malam ketiga perayaan HUT kota Meulaboh ke 437 yang dirangkai dengan pekan kebudayaan Aceh Barat (PKAB) 2025 berlangsung tertib dan penuh kekhidmatan
Pemandangan tampak di depan panggung utama , ketika para pengunjung duduk menikmati hiburan dengan posisi terpisah antara laki-laki dan perempuan.
Penataan tempat duduk yang dilakukan panitia mendapatkan apresiasi dari banyak pihak. Langkah ini dinilai sebagai bentuk nyata penerapan nilai syariat islam dalam setiap kegiatan publik di Aceh Barat.
Meski acara berlangsung meriah dengan penampilan seni dan musik khas daerah, suasana tetap tertib dan penuh rasa saling menghormati para penonton terlihat menikmati hiburan sambil menjaga adab sesuai norma lokal. (*)