Kanal

Network

Logo sinaracehbaru.com
TERKONEKSI BERSAMA KAMI
sinaracehbaru.com Facebook
sinaracehbaru.com Twitter
sinaracehbaru.com Instagram
sinaracehbaru.com YouTube
Android Icon iOS Icon
Copyright © 2025 sinaracehbaru.com
Allright Reserved

Tsunami Aceh; Pembelajaran dan Harapan

Oleh
Kamis, 26 Desember 2024 - 13:24 WIB

Tsunami Aceh; Pembelajaran, dan Harapan

oleh: TM Zulfikar

==== Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 adalah salah satu bencana alam paling dahsyat dalam sejarah modern. Gelombang tsunami setinggi 30 meter melanda pesisir Aceh dan sejumlah negara di sekitar Samudera Hindia, menewaskan lebih dari 230.000 orang di 14 negara. Bencana ini menjadi tragedi kemanusiaan sekaligus momentum untuk refleksi global tentang pengelolaan risiko bencana.

Tsunami Aceh dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 8,9–9,3 skala Richter di lepas pantai Sumatra, tepatnya di zona subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Gempa ini merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat, dengan episentrum sekitar 150 km sebelah barat Aceh.

Dalam waktu kurang dari satu jam, gelombang tsunami menghantam pesisir Aceh, menghancurkan kota-kota seperti Banda Aceh, Meulaboh, dan Calang. Gelombang ini kemudian menyebar ke negara lain seperti Sri Lanka, India, Thailand, dan bahkan mencapai pantai Afrika Timur.

Dampak Akibat Bencana Tsunami Aceh lebih dari 167.000 orang tewas atau hilang. Ribuan anak kehilangan orang tua, menjadi yatim piatu dalam sekejap. Kota-kota dan desa-desa pesisir rata dengan tanah. Infrastruktur seperti jalan, jembatan, rumah sakit, dan sekolah rusak berat.
Sementara itu dampak sosial dan ekonomi juga terjadi. Gangguan sosial seperti kehilangan komunitas dan sumber mata pencaharian.
Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai miliaran dolar AS.

Selain itu dampak lingkungan juga sangat besar seperti erosi pantai, rusaknya ekosistem pesisir, dan polusi air tanah akibat masuknya air laut.

Bencana tsunami di Aceh telah memicu respons global yang luar biasa. Lebih dari 60 negara dan ratusan organisasi internasional mengirimkan bantuan.
Pemerintah Indonesia lalu membentuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias untuk memimpin proses pemulihan.
Fokus utama adalah pembangunan rumah, sekolah, fasilitas kesehatan, dan infrastruktur umum.

*Pembelajaran untuk Masa Depan*

Setelah terjadi tsunami Aceh 26 Desember 2004, Indonesia mengembangkan sistem peringatan dini tsunami.
Masyarakat Aceh diajarkan untuk mengenali tanda-tanda awal tsunami dan melakukan evakuasi mandiri.

Jika kita ambil pelajaran dari tsunami terkait kesadaran risiko bencana, banyak masyarakat saat itu tidak menyadari bahwa air laut yang surut secara tiba-tiba adalah tanda bahaya tsunami. Kini, edukasi bencana menjadi prioritas.

Setelah tsunami, Indonesia membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang mampu mendeteksi gempa dan mengirim peringatan dini.

Meski tsunami Aceh meninggalkan luka mendalam, bencana tersebut menjadi katalisator untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap risiko bencana. Aceh kini menjadi salah satu daerah dengan kesiapsiagaan bencana terbaik di Indonesia, berkat pelajaran yang diambil dari tragedi tersebut.

Bencana seperti tsunami memang tidak dapat dihindari, tetapi dampaknya dapat diminimalkan melalui kesiapan, edukasi, dan teknologi. Tsunami Aceh adalah pengingat bagi dunia akan pentingnya solidaritas, kehati-hatian, dan pengelolaan risiko bencana yang berkelanjutan. (*)

*) TM Zulfikar
-Pegiat Lingkungan dan Kebencanaan Aceh
-Senior Advisor Yayasan Ekosistem Lestari (YEL)
-Akademisi Universitas Serambi Mekkah

BERITA LAINNYA

Kapolres Aceh Selatan Tinjau Lokasi Longsor dan Kerahkan Personel Bersihkan Material Longsor

  Tapaktuan – Curah hujan tinggi sejak malam hari mengakibatkan longsor di lereng Gunung Lhok Rukam, Kecamatan Tapaktuan, yang menutup

| 11 jam lalu

Kapolres Pidie Serahkan Bantuan Mesin Potong Rumput Untuk Mesjid Babut Taqwa

  Sigli – Kepala Kepolisian Resor Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK melakukan kunjungan silaturahmi dengan masyarakat Gampong Pasi Rawa

| 1 hari lalu

TM. Zulfikar: “Ada Walid di Kampung Saya”

Ada Walid di Kampung Saya Oleh: T. M. Zulfikar )* ====> Di kampung saya, ada Walid. Sosok luar biasa. Seorang

| 2 hari lalu

Kapolres Aceh Selatan Cek Kendaraan Dinas, Pastikan Kesiapan Operasional Anggota

  Tapaktuan – Dalam rangka memastikan kesiapan operasional dan mendukung pelaksanaan tugas kepolisian, Kapolres Aceh Selatan, AKBP T. Ricki Fadlianshah,

| 3 hari lalu

Kapolres Pidie Pimpin Sertijab Kasat Polairud dan 2 Kapolsek Jajaran Polres Pidie

  Sigli – Polres Pidie menggelar upacara serah terima jabatan (sertijab) Kasat Polairud, Kapolsek Geulumpang Tiga, Kapolsek Geulumpang Baro dan

| 3 hari lalu

Pemakaman Kedinasan Sebagai Penghormatan Terakhir untuk Personil Polres Aceh Selatan yang Meninggal 

  Tapaktuan – Polres Aceh Selatan Polda Aceh berduka atas wafatnya salah satu personelnya, Aipda Teguh Arianto yang meninggal dunia

| 4 hari lalu

Kapolri Ajak Mahasiswa Jaga Persatuan hingga Dukung Program Pemerintah

  Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan pembukaan pekan orientasi Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) ke-12 di Yogyakarta, pada

| 5 hari lalu

Jum’at Berkah, Polwan Satlantas Polres Pidie Bagikan Nasi Kotak

  Sigli – Polwan Satlantas Polres Pidie bergerak melakukan kegiatan Patroli Jum’at berkah dengan membagikan nasi kotak kepada tukang becak

| 6 hari lalu

Kapolres Pidie Pimpin Upacara Kesadaran Nasional

  Sigli – Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, MIK memimpin pelaksanaan Upacara Kesadaran Nasional, yang dilaksanakan di Lapangan Apel

| 1 minggu lalu
Logo sinaracehbaru.com
TERKONEKSI BERSAMA KAMI
sinaracehbaru.com Facebook
sinaracehbaru.com Twitter
sinaracehbaru.com Instagram
sinaracehbaru.com YouTube
Android Icon iOS Icon
Copyright © 2025 sinaracehbaru.com
Allright Reserved
CONTACT US PT. Sinar Aceh Baru,
Jl. Kasturi No. 7B Gp. Keuramat Kuta Alam Banda Aceh, 23123
Telp: 08126962239