Langsa – SAB: Stunting saat ini menjadi salah satu topik utama dalam perbincangan di dunia kesehatan. Sebagai salah satu masalah gizi, terhadap tumbuh kembang anak
Dan Pemerintah telah menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen. Dengan angka stunting di tahun 2021 sebesar 24,4 persen secara Nasional, sehingga Pemerintah terus mengkampanyekan perlunya pencegahan Stunting.
Hingga target penurunan mencapai 2,7 persen di setiap tahunnya,.diketahui stunting menjadi ancaman terbesar bagi kualitas hidup manusia di masa mendatang.
Dan Perlu digaris bawahi, stuting menjadi penting untuk di berantas karena terkait dengan hambatan pertumbuhan otak anak, penurunan kualitas belajar hingga penurunan produktivitas di usia dewasa.
Penyebab stunting memang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang cukup serta ancaman penyakit infeksi yang berulang dimana hal tersebutlah yang saling mempengaruhi.
Namun bila dilihat lebih dalam bahwa dua penyebab langsung ini sangat dipengaruhi oleh bagaimana pola asuh ibu, ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga, hingga sanitasi di lingkungan mereka.
Perlu digarisbawahi, hingga saat ini masih banyak orang tua yang tidak menyadari masalah stunting pada anak, karena seorang anak yang stunting umumnya tidak terlihat seperti anak yang bermasalah, dan hal ini seperti dianggap umum di kalangan orang awam, “
Oleh karena itu sanitarian berperan dalam mengedukasi masyarakat dalam kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat, seperti mengajarkan BAB di jamban sehat, penatalaksanaan pembuangan limbah popok bayi, perilaku cuci tangan pakai sabun dan lain lain, demikian uraian penjelasan ini diucapkan oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Langsa Kota Vivi Handayani, SKM, M.Kes, Selasa 26-09-2023. diruang kerjanya
Alhamdulillah semua tahapan tersebut telah di laksanakan oleh sanitarian UPT Puskesmas Langsa Kota dalam kegiatan penanganan Stunting di 10 Desa se Kecamatan Langsa Kota Pemerintahan Kota Langsa, Provinsi Aceh. Ujarnya.
Kita menyadari Stunting dapat menjadi prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berpengaruh terhadap produktifitas dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, Sehingga pencegahan dan penanggulangan stunting menjadi sangat penting.tegasnya.
Dalam hal ini sejak terbitnya pencegahan Stunting yang merupakan Program Prioritas Nasional UPT Puskesmas Langsa Kota telah melakukan pendampingan terhadap Kelas Ibu hamil dan balita yang bekerjasama dengan Pemerintah Desa dalam wilayah Kecamatan Langsa Kota, ujarnya.
UPT Puskesmas Langsa Kota telah mengadakan aksi cegah Stunting yang merupakan program Prioritas nasional sejak tahun 2022 yang diikuti oleh kader posyandu wilayah kerja Puskesmas Langsa Kota
Adapun Lokus daerah yg menjadi Fokus untuk kegiatan pencegahan stunting Tahun 2023 meliputi
Empat Desa (Gampong) yakni Gampong Teungoh, Gampong Blang Seni bong,Gampong Tualang Teungoh, dan Gampong Blang.
Vivi Handayani, SKM, M.Kes juga menambahkan bahwa Permasalahan stunting tidak bisa hanya diselesaikan melalui program gizi saja, tapi harus terintegrasi dengan program lainnya.
Seperti Peran aktif stakeholder yang terkait dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif , yang tujuannya agar pelaksanaan yang dilakukan secara terkoordinir dan terpadu dapat mencapai sasaran prioritas”. Tuturnya.
“Penyelenggaraan intervensi gizi spesifik dan sensitif secara konvergen dilakukan dengan mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan pencegahan stunting.
Karena, upaya konvergensi percepatan pencegahan stunting itu dilakukan mulai dari tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi”, ungkapnya
Kepala UPT Puskesmas Langsa Kota Vivi Handayani, SKM, M.Kes. juga mengungkapkan tentang berbagai hal dalam pencegahan Stunting ini, diantaranya mulai dari tahapan aksi konvergensi percepatan pencegahan stunting identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi;
Telah Menyelenggarakan rembuk stunting tingkat Desa; juga memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi di desa;
UPT Puskesmas Langsa Kota juga telah meningkatkan sistem pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi di tingkat Desa; dengan kegiatan melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting di Posyandu;
Melakukan review kinerja pelaksanaan program Nasional sejak tahun 2022 terkait kegiatan penurunan stunting selama dua tahun terakhir.
Semoga permasalahan Stunting bisa segera teratasi secara cepat, tepat dan terkoordinir baik secara data dan permasalahannya
Vivi Handayani, SKM, M.Kes, juga mengatakan bahwa diwilayah kerja UPT Puskesmas Langsa ada 10 Desa dan terdapat 7 status stunting, diataranya
1. Gampong Teungoh 5 kasus
2. Gampong Mutia 3 kasus
3. Gampung Blang 2 kasus
4. Gampong Alue brawe 2 kasus
5. Gampong Blang senibong 1 kasus
6. Gampong Jawa 2 Kasus
7. Gampong Blang Pase 5 kasus
Sementara 3 Gampong yang berstatus Zero Kasus adalah
1. Tualang Tengoh (Zero Kasus)
2. Pekan Langsa (Zero Kasus)
3. Gampong Daulat (Zero Kasus)
Semoga permasalahan Stunting bisa segera teratasi secara cepat, tepat dan terkoordinir baik secara data dan permasalahannya, Pungkasnya.
Wartawan Wiwin Hendra