Tapaktuan — Dalam rangka memastikan kesiapan seluruh unsur dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, Kapolres Aceh Selatan AKBP T. Ricki Fadlianshah, S.I.K. memimpin langsung Apel Gelar Pasukan Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 yang berlangsung di Lapangan Naga, Gampong Lhok Bengkuang, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama lintas instansi untuk memperkuat kesiapsiagaan dan sinergi menghadapi potensi bencana di wilayah Kabupaten Aceh Selatan, Rabu, 5 November 2025.
Apel tersebut turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Aceh Selatan, di antaranya Bupati Aceh Selatan diwakili oleh Asisten II Setdakab Iskandar Burma, Dandim 0107/Asel diwakili oleh Kasdim 0107/Asel Mayor Arh Rahman, perwakilan Kejari Aceh Selatan Widi Utomo, SH, MH, Wakapolres Kompol Edwin Aldro, SH, MH, serta sejumlah pimpinan instansi seperti BPBD, Satpol PP/WH, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, PMI, BMKG, dan SAR Aceh Selatan. Selain itu, apel juga diikuti oleh personel TNI-Polri, Brimob, Sat Lantas, Sat Samapta, dan perwakilan dari berbagai lembaga serta organisasi kemasyarakatan.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Aceh Selatan membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. yang menekankan pentingnya kesiapan seluruh unsur dalam menghadapi potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kapolri mengingatkan bahwa perubahan iklim ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, sehingga dibutuhkan langkah cepat, tanggap, dan terkoordinasi antarinstansi. “Polri bersama TNI dan seluruh stakeholder harus hadir di tengah masyarakat untuk memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terbaik, terutama saat masyarakat menghadapi situasi bencana,” ucap Kapolres saat menyampaikan amanat tersebut.
Lebih lanjut, Kapolres menegaskan bahwa kegiatan apel gelar pasukan ini merupakan bentuk pengecekan akhir terhadap kesiapan personel dan sarana prasarana di wilayah Aceh Selatan. Ia juga menekankan pentingnya sinergitas lintas instansi dalam penanggulangan bencana. “Koordinasi yang baik antara TNI-Polri, BPBD, pemerintah daerah, dan seluruh stakeholder adalah kunci keberhasilan dalam upaya penanggulangan bencana,” ujarnya.
Usai pelaksanaan apel, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan dan perlengkapan tanggap darurat bencana. Sejumlah alat dan sarana pendukung yang ditampilkan antara lain mobil patroli Polri, Mobil AWC Polri, kendaraan operasional BPBD, mobil pemadam kebakaran, ambulans Dinas Kesehatan, mobil Dokkes Polri, Kendaraan patroli roda 2 Polri, perahu karet, mesin alkon, tenda darurat, gergaji mesin (chainsaw), sekop, cangkul, pelampung keselamatan, serta perlengkapan komunikasi lapangan seperti handy talky (HT) dan megaphone. Pemeriksaan ini dilakukan langsung oleh Kapolres Aceh Selatan bersama unsur Forkopimda guna memastikan kesiapan semua unsur dalam menghadapi kondisi darurat di lapangan.
Kapolres juga menambahkan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aparat keamanan, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem serta segera melaporkan kepada aparat jika terjadi situasi darurat di lingkungan sekitar. “Dengan kesiapan dan kewaspadaan bersama, kita bisa meminimalisir dampak bencana dan menjaga keselamatan masyarakat Aceh Selatan,” tutupnya.
Secara keseluruhan, kegiatan apel gelar pasukan kesiapan tanggap darurat bencana tahun 2025 berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Melalui kegiatan ini diharapkan seluruh pihak dapat terus meningkatkan kewaspadaan, memperkuat koordinasi, serta menumbuhkan semangat kemanusiaan dalam menghadapi berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Aceh Selatan.





