Aceh Selatan – Upaya memerangi bahaya narkoba di Bumi Tuan Tapa kian diperkuat. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Aceh Selatan menggelar Workshop Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dengan menggandeng berbagai elemen strategis, mulai dari tokoh agama hingga aparat pemerintah. Acara ini digelar di Aula Dinas Pariwisata Aceh Selatan, Senin (26/5/2025),
dan dihadiri para penyuluh KUA dari Kecamatan Tapaktuan, Samadua, Pasie Raja, serta para khatib dan Imam Chik dari sejumlah masjid.
Acara dibuka secara resmi oleh Asisten II Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, Willi Chayadi Darwin, S.Sos, mewakili Bupati Aceh Selatan. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya sinergi tokoh agama dalam menekan laju penyalahgunaan narkoba. “Peran imam, ustaz, dan khatib sangat sentral. Masyarakat mendengar dan mengikuti nasihat mereka. Maka, kami minta agar dakwah di mimbar-mimbar masjid juga menyentuh isu narkoba,” ujarnya penuh semangat.
Kepala BNNK Aceh Selatan, Nuzulian, S.Sos, turut memberikan pemaparan mendalam seputar ancaman narkoba, baik dari sisi hukum maupun dampak sosial. Ia menjelaskan bahwa wilayah kerjanya mencakup lima kabupaten/kota, yaitu Aceh Selatan, Abdya, Simeulue, Subulussalam, dan Aceh Singkil. “Ancaman hukuman bagi pelaku sangat berat, bahkan bisa mencapai hukuman mati. Kita tidak ingin masyarakat kita, apalagi generasi muda, terjebak dalam jerat narkoba,” tegasnya.
Sementara itu, dari unsur penegak hukum, Kasidatun Kejari Tapaktuan, Melta Variza, S.H., M.H., membedah pasal-pasal dalam UU Narkotika yang menjatuhkan sanksi pidana kepada pelaku, maupun kepada pihak yang sengaja tidak melaporkan tindak pidana narkoba. “Ini bentuk tanggung jawab sosial dan hukum. Melaporkan bukan berarti mencelakai, tapi menyelamatkan,” ujarnya.
Workshop ini juga menghadirkan Ustaz Dedi Sastra, S.Ag., Kabid Bina Hukum dan Penyuluhan Dinas Syariat Islam Aceh Selatan, yang menekankan pentingnya pendekatan keagamaan dalam program pencegahan. Di sisi medis, dr. Fitriana Yuliana dari RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan memaparkan dampak kesehatan dari penggunaan narkotika, mulai dari gangguan psikologis hingga kerusakan organ tubuh secara permanen.
Partisipasi aktif dari masyarakat tokoh agama Kecamatan Tapaktuan tokoh agama kecamatan Pasie Raja dan tokoh agama kecamatan Samadua, menambah semangat tersendiri dalam acara tersebut. Banyak dari mereka berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah.
Dengan terjalinnya kolaborasi antara instansi pemerintah, tokoh agama, penegak hukum, dan elemen masyarakat, Workshop P4GN ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam menciptakan Aceh Selatan yang bersih dari narkoba.(*)